Daily News 26/09
September 26, 2022 No. 2209
ISAT Indosat Ooredoo (ISAT) PHK Karyawan, Dampak Merger dengan Tri? Bisnis.com, JAKARTA - Indosat Ooredoo Hutchison (ISAT) mengumumkan telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap kurang lebih 300 karyawannya. PHK dilakukan setelah perusahaan baru hasil merger efektif per 4 Januari 2022 lalu. Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi mengatakan memang secara natural, perusahaan yang merger akan kelebihan karyawan dan ada duplikasi sumber daya manusia (SDM) untuk bidang yang sama. "Untuk itu, mau tidak mau akan ada pengurangan karyawan," katanya kepada Bisnis, Minggu (25/9/2022). Akan tetapi, sambung dia lagi, ini juga akan jadi strategi dari manajemen. Apakah SDM akan dijadikan aset atau manajemen. "Harusnya sih dianggap sebagai aset. Namun pertimbangan duplikasi dan efisiensi tentu akan membuat manajemen berhitung langkah terbaik seperti apa," ucapnya. Sumber: https://market.bisnis.com/read/20220926/192/1581038/indosat-ooredoo-isat-phk-karyawan-dampak-merger-dengan-tri =========================================================================== JPFA Kabar Duka, Direktur Utama Japfa Comfeed Indonesia Tutup Usia Jakarta, CNBC Indonesia - PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) mengumumkan bahwa Handojo Santosa yang menjabat sebagai Direktur Utama Japfa telah tutup usia pada Minggu, 25 September 2022 kemarin. "Perseroan menyampaikan bahwa Bapak Handojo Santosa tang menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan, telah tutup usia dunia pada hari Minggu, 25 September 2022," tulis manajemen dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (26/9/2022). Manajemen mengungkapkan, saat ini jumlah anggota direksi perseroan masih memenuhi peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar perseroan yang berlaku. Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/market/20220926083903-17-374849/kabar-duka-direktur-utama-japfa-comfeed-indonesia-tutup-usia =========================================================================== Minyak Dunia 'Panas' Lagi, Harga BBM Nggak Bakal Turun? Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah dunia menguat pada perdagangan pagi ini setelah akhir pekan lalu jatuh 5% dan berada di posisi terendah dalam 10 bulan. Pada Senin (26/9/2022) pukul 05.47 WIB harga minyak Brent tercatat US$86,86 per barel, naik 0,82% dibandingkan akhir pekan lalu. Sementara jenis light sweet West Texas Intermediate naik 0,83% ke US$ 79,38 per barel. Kedua jenis minyak mentah mencoba bangkit setelah akhir pekan lalu terpuruk karena dolar AS makin perkasa, di mana dolar AS menyentuh level tertingginya dalam lebih dari 20 tahun terakhir. Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/market/20220926055455-17-374824/minyak-dunia-panas-lagi-harga-bbm-nggak-bakal-turun =========================================================================== AMAR Perkuat Posisi, Tolaram Borong 15 Juta Saham Bank Amar Indonesia (AMAR) EmitenNews.com - Tolaram Group Inc menambah porsi kepemilikan saham Bank Amar Indonesia (AMAR). Terbaru, Tolaram menyerok 15 juta lembar. Efeknya, tabulasi saham Tolaram menggelembung menjadi 8,22 miliar lembar alias 59,49 persen. Menanjak 0,11 persen dari periode sebelum transaksi di kisaran 8,20 miliar lembar setara dengan 59,38 persen. Sayangnya, transaksi tersebut tidak dilengkapi dengan data rinci. Mulai harga pembelian, nilai akumulasi, dan tujuan transaksi. Namun, kalau merujuk data pergerakan saham Bank Amar akhir pekan lalu berada di level Rp234 per lembar, transaksi tersebut bisa bernilai Rp3,51 miliar. Kalau transaksi dilakukan di bawah level harga itu, tentu nilai transaksi pembelian Tolaram akan ikut berubah. Sumber: https://www.emitennews.com/news/perkuat-posisi-tolaram-borong-15-juta-saham-bank-amar-indonesia-amar =========================================================================== EXCL Sudah Undervalued, Investor Buru Saham EXCL dengan Target Harga Rp 3.250 JAKARTA, Investor.id - Sejumlah fund manager dikabarkan melakukan upgrade harga saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) ke level Rp 3.250. Saat ini, harga saham EXCL masih undervalued dibandingkan perusahaan telekomunikasi lainnya. Apalagi dengan tren pertumbuhan kinerja keuangan XL, harga saham saat ini dinilai sudah tidak mencerminkan fundamental. Di antaranya, EBITDA perseroan meningkat 4% pada semester I-2022, tuntasnya akuisisi saham PT Link Net Tbk (LINK), pengurangan utang yang berkelanjutan, dan penerbitan saham (rights issue) untuk penguatan struktur permodalan. Sumber Investor Daily menyebutkan, harga saham EXCL saat ini sudah tidak masuk akal, jika melihat kinerja keuangan dan ekspansi yang telah dilakukan sepanjang tahun ini. Berdasarkan data harga saham EXCL justru turun dari level akhir tahun lalu Rp 3.170 menjadi Rp 2.500. Sumber: https://investor.id/rumours/307899/sudah-undervalued-investor-buru-saham-excl-dengan-target-harga-rp-3250