Daily News 15 May 2025

May 15, 2025 No. 2804

INAF

Indofarma Tbk.

Indofarma Tbk. (INAF) sepanjang kuartal pertama 2025 boncos Rp25,1 miliar. Mengalami reduksi 53 persen dari periode sama tahun lalu minus Rp53,94 miliar. So, rugi per saham dasar turun ke level Rp8,10 dari sebelumnya Rp17,41. 

Penjualan bersih Rp36,76 miliar, melorot  15,74 persen dari posisi sama tahun sebelumnya Rp43,63 miliar. Beban pokok penjualan Rp42,36 miliar, mengalami penyusutan dari fase sama tahun lalu sebesar Rp43,34 miliar. Rugi kotor Rp5,6 miliar, drop 2031 persen dari surplus Rp290,76 juta. 

Beban penjualan Rp3,88 miliar, menciut dari periode sama 2024 sebesar Rp16,41 miliar. Beban umum dan administrasi Rp12,7 miliar, berkurang signifikan dari sebelumnya Rp26,17 miliar. Kerugian lain-lain Rp3,24 miliar, bengkak dari posisi sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,99 miliar.

Rugi usaha senilai Rp25,43 miliar, berkurang dari Rp44,3 miliar. Beban keuangan nihil dari minus Rp9,91 miliar. Jumlah pajak penghasilan Rp328,81 juta, naik dari Rp276,72 juta. Rugi tahun berjalan Rp25,1 miliar, mengalami penyusutan secara signifikan dari posisi sama tahun lalu tekor Rp53,94 miliar. 

https://www.emitennews.com/news/rugi-susut-53-persen-inaf-kuartal-i-2025-defisit-rp137-triliun

KKGI

Resource Alam Indonesia Tbk

Resource Alam Indonesia Tbk. (KKGI) resmi memperkuat langkah ekspansi strategisnya dengan mengumumkan pengambilalihan (red: akuisisi) saham mayoritas PT. Makmur Bumi Paloh (MBP) serta pendirian belasan anak usaha baru, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Direktur KKGI, Agoes Soegiarto, dalam keterangan tertulisnya pada Rabu (14/5), menyatakan bahwa Perseroan telah mengakuisisi 75% saham atau setara 4.500 lembar saham PT. Makmur Bumi Paloh dari tiga pihak yakni Iwan Gustiawan, Herma Irwanda, dan Dytha Dhamayanti Pratiwi dengan nilai transaksi sebesar Rp800 juta. “Pengambilalihan saham MBP ini merupakan bagian dari strategi Perseroan untuk mempercepat ekspansi ke sektor komoditas mineral logam, khususnya pasir silika,” jelas Agoes.

Selain itu, KKGI juga mendirika sejumlah entitas baru sebagai bagian dari strategi integrasi vertikal dan diversifikasi bisnis. Secara langsung, perusahaan mendirikan PT. Bumi Raya Optima, PT. Dagang Bumi Sejahtera, dan PT. Bumiraya Energi Nusantara. Sedangkan secara tidak langsung, Perseroan mendirikan PT. Bumiraya Tirta Energi, PT. Bumiraya Hidro Power, PT. Khatulistjwa Energindo Semesta, PT. Bumi Tirta Energindo, PT. AlamPower Hijau, PT. Bumi Khatulistiwa Powerindo, PT. Powerindo Alam Sejahtera, PT. Luwu Timur Energi, serta PT. Batubara Sinergi Perkasa.

https://www.emitennews.com/news/resource-alam-kkgi-ungkap-sejumlah-aksi-baru

MIDI

Midi Utama Indonesia Tbk.

Midi Utama Indonesia Tbk. (MIDI) menyampaikan bahwa perusahaan telah menandatangani akta jual beli saham PT. Lancar Wiguna Sejahtera (LWS) dengan PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT).

Director and Corporate Secretary MIDI, Suantop. P. menuturkan, pada tanggal 14 Mei 2025, Perseroan dan SAT telah menandatangani Akta Jual Beli Saham LWS.

Adapun transaksi jual beli saham tersebut sebanyak 1.484.855.160 lembar saham atau mewakili 70% dari saham yang ditempatkan dan disetor oleh Perseroan pada LWS, kepada SAT. Untuk harga jual beli saham sebesar Rp135 per lembar saham atau setara dengan nilai transaksi sebesar Rp200.455.446.600.

https://www.emitennews.com/news/midi-utama-midi-teken-penjualan-saham-lawson-rp200m

YUPI

Yupi Indo Jelly Gum Tbk.

Produsen permen jelly Yupi Indo Jelly Gum Tbk. (YUPI), hingga kuartal I-2025 mencatat pendapatan sebesar Rp699,65 miliar atau turun 9,4% dari Rp772,05 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Beban pokok penjualan berhasil ditekan dari Rp515,17 miliar menjadi Rp462,84 miliar, sehingga turut mendorong kenaikan laba usaha menjadi Rp204,92 miliar dari sebelumnya Rp196,83 miliar.

Dalam laporan keuangan kuartal I 2025 yang dikutip Rabu (14/5), disebutkan YUPI membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp167,22 miliar hingga akhir Maret 2025. Angka ini tumbuh 8,4% dibandingkan laba periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp154,20 miliar, menunjukkan ketahanan profitabilitas di tengah tekanan penjualan.

Laba sebelum pajak di kuartal I-2025 sebesar Rp212,37 miliar, naik dari Rp202,47 miliar pada kuartal I 2024.

https://www.emitennews.com/news/pendapatan-yupi-drop-94-persen-usai-ipo-jumbo-ada-apa