Daily News 19/11

November 19, 2024 No. 2695

GJTL

Gajah Tunggal Tbk

Gajah Tunggal (GJTL) memperoleh fasilitas kredit sindikasi Rp4,4 triliun. Dana pinjaman dari sejumlah perbankan itu, diplot untuk refinancing, dan ekspansi kapasitas produksi. Transaksi itu, telah diteken pada Kamis, 14 November 2024. 

Fasilitas kredit baru akan digunakan untuk melunasi seluruh jumlah terutang berdasar senior secured notes terbitan 32 Juni 2021 dengan Deutsche Bank Hong Kong sebagai Wali Amanat, dengan jumlah pokok USD175 juta akan jatuh tempo pada 2026. Selain itu, emiten jagoan Lo Kheng Hong tersebut juga berencana menggunakan sebagian fasilitas itu untuk membiayai sebagian dari proyek ekspansi fasilitas produksi ban TBR menjadi 5.000 pieces per hari.

Di samping itu, fasilitas kredit tersebut diharapkan mempunyai dampak positif jangka panjang terhadap kinerja keuangan dengan mengurangi eksposur valuta asing perseroan. Itu diperkirakan dapat berpengaruh terhadap laba rugi karena fasilitas kredit sindikasi seluruhnya dalam mata uang rupiah. Perseroan juga berpotensi mengalami peningkatan kapasitas produksi TBR sehingga dapat mendukung penjualan secara berkelanjutan. 

Refinancing, Sejumlah Bank Guyur GJTL Rp4,4 Triliun  

LEAD

Logindo Samudramakmur Tbk.

PT Logindo Samudramakmur Tbk. (LEAD) telah menggelar Rapat Umum Para Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 14 November 2024.

Rapat Umum Pemegang Saham Telah memenuhi kuorum karena dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili 2.765.473.758 saham atau 68,2898% dari seluruh saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh Perseroan, sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan Peraturan Perundangan yang berlaku.

Denny Haryanto Corporate Secretary LEAD dalam keterangan tertulisnya Senin (18/11) menuturkan bahwa Agenda I RUPSLB menyetujui rencana Perseroan untuk melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement sebanyak- banyaknya sejumlah 1.750.000.000 saham sebagai pelunasan utang Perseroan sebesar US$20 juta.

Selanjutnya RUPSLB agenda II menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan dari sebelumnya sebesar Rp101.240.408.200 menjadi sebesar Rp144.990.408.200 dengan menerbitkan sejumlah 1.750.000.000 satu miliar tujuh ratus lima puluh juta saham baru yang kan diambil bagian dengan rincian sebagai berikut

RUPSLB LOGINDO SAMUDRAMAKMUR LEAD SETUJUI PRIVATE PLACEMENT| IQPLUS NEWS

PZZA

Sarimelati Kencana Tbk.

Emiten pengelola Pizza Hut yakni PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) telah mencatatkan rugi yang membengkak per kuartal III/2024. Seiring dengan pembengkakan rugi, manajemen PZZA mengungkapkan terdapat sejumlah tantangan, salah satunya konflik Timur Tengah.

Berdasarkan laporan keuangan, PZZA telah membukukan rugi bersih sebesar Rp96,71 miliar per kuartal III/2024, membengkak 148,25% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan rugi bersih pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp38,95 miliar.

Direktur Sarimelati Kencana Boy Ardhitya Lukito mengatakan pada tahun ini, terdapat dua tantangan yang memengaruhi kinerja PZZA. Pertama, kondisi ekonomi yang terjadi di Indonesia, di mana terjadi penurunan daya beli masyarakat. Kedua, faktor geopolitik. "Dampak geopolitik bisa dilihat dari social reasoning, kami memang sudah ada penurunan," katanya dalam laporan hasil public expose pada Senin (18/11/2024).

Ia juga mengatakan ke depan perseroan tidak akan fokus ke ekspansi. "Kami pelajari selama 2024 ini adalah meng-upgrade restoran-restoran kami yang ada yang mungkin umurnya sudah puluhan tahun dan ada beberapa outlet yang memang sudah out-dated atau ketinggalan desainnya," ujar Boy.

Rugi Pizza Hut Kian Bengkak, PZZA Ungkap Dampak Konflik Timur Tengah

TBIG

Tower Bersama Infrastructure Tbk.

Emiten menara PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) menyampaikan telah menyiapkan dana untuk pelunasan Obligasi Berkelanjutan VI Tower Bersama Infrastructure tahap II tahun 2023, yang akan jatuh tempo pada 15 Desember 2024. Jumlah pokok obligasi tersebut adalah sebesar Rp1,51 triliun. 

Sebelumnya, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) berencana akan segera menerbitkan obligasi sebesar Rp2 triliun. Helmy mengatakan penerbitan obligasi tersebut bertujuan untuk mendanai kembali kewajiban perseroan atau refinancing.

Sebagai informasi, dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi ini rencananya sebesar Rp1,51 triliun akan digunakan untuk mendanai seluruh kewajiban perseroan dalam rencana pelunasan seluruh pokok obligasi berkelanjutan VI TBIG tahap II tahun 2023 yang akan jatuh tempo pada 15 Desember 2024.

Lalu sebesar Rp230 miliar untuk melakukan pembayaran sebagian pokok utang kepada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), dan sisanya untuk melakukan pembayaran atas sebagian pokok utang ke PT Bank UOB Indonesia.

Tower Bersama (TBIG) Siap Lunasi Obligasi Jatuh Tempo Rp1,51 Triliun