Daily News 22/11

November 22, 2024 No. 2698

CTBN

Citra Tubindo Tbk

Citra Tubindo (CTBN) per 30 September 2024 membukukan laba bersih USD18,46 juta. Surplus 59 persen dari episode sama tahun lalu senilai USD11,60 juta. So, laba per saham dasar menjadi USD0,023 dari edisi sebelumnya USD0,015. 

Pendapatan USD168,66 juta, melesat 13 persen dari posisi sama tahun lalu USD149,22 juta. Beban pokok penjualan dan jasa USD124,35 juta, bengkak dari periode sama tahun sebelumnya USD122,05 juta. Laba kotor terakumulasi USD44,3 juta, melejit 63 persen dari fase sama tahun lalu USD27,16 juta. 

Beban penjualan dan pemasaran USD7,64 juta, bengkak dari USD5,78 juta. Beban umum dan administrasi USD12,29 juta, bertambah signifikan dari USD7,58 juta. Beban operasi lain USD90,28 ribu, mengalami penciutan dari USD133,62 ribu. Laba usaha USD24,27 juta, melonjak dari USD13,93 juta. 

Bagian atas laba entitas asosiasi USD23,22 ribu, turun dari USD27,72 ribu. Penghasilan keuangan USD58,74 ribu, melesat dari USD29,7 ribu. Beban keuangan USD575,17 ribu, bengkak dari USD485,46 ribu. Beban pajak final USD121,34 ribu, berkurang dari USD128,31 ribu.

Surplus 59 Persen, Kuartal III 2024 CTBN Raup Laba USD18,46 Juta

LPCK

Lippo Cikarang Tbk

Lippo Cikarang (LPCK) tengah menggodok right issue 3 miliar lembar. Pengeluaran saham anyar itu, dibekali dengan nilai nominal Rp500. Rencana itu, telah mengantongi restu para pemodal. 

Dalam hal sebagian atau seluruh dana hasil dari right issue digunakan untuk suatu transaksi yang merupakan transaksi material, transaksi afiliasi dan/atau transaksi mengandung benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam peraturan berlaku bidang pasar modal, perseroan akan mematuhi ketentuan peraturan otoritas jasa keuangan (OJK).

Perseroan memperkirakan rencana right issue akan memberi pengaruh positif terhadap kondisi keuangan konsolidasi perseroan. Aksi itu, untuk pengembangan bisnis guna mendukung pertumbuhan pendapatan, profitabilitas, prospek usaha, dan entitas anak ke depan. So, right issue dapat bermanfaat, dan nilai tambah bagi perseroan, pemegang saham, dan para pemangku kepentingan lainnya. 

Dampak pelaksanaan right issue bagi kondisi keuangan perseroan yaitu peningkatan aset, dan ekuitas akan memperkuat struktur permodalan dalam menjalankan kegiatan usaha, dan mendukung pertumbuhan jangka panjang perseroan. Pemegang saham tidak mengeksekusi right issue, dan tidak mengambil porsi atas saham baru dapat terdilusi maksimum 52,82 persen.

Dapat Restu, LPCK Akselerasi Right Issue 3 Miliar Lembar

POWR

Cikarang Listrindo Tbk.

Cikarang Listrindo (POWR) akan menerbitkan surat utang (notes) USD500 juta. Surat utang itu, direncanakan dibalut bunga tetap 7 persen per tahun. Nantinya, surat utang tersebut akan jatuh tempo paling lambat tahun ke-10. 

Dana hasil penerbitan notes tersebut akan digunakan untuk pelunasan sebagian atau keseluruhan atas surat utang (Notes) 2026 termasuk bunga, dan biaya lainnya. Notes 2026 memiliki suku bunga tetap 4,95 persen. Bunga itu, dibayar dua kali setahun pada 14 Maret, dan 14 September setiap tahun, dan jatuh tempo pada 14 September 2026.  

Penerbitan, pelunasan notes 2026 termasuk waktu pelaksanaan, total nilai notes, jatuh tempo, dan bunga akan tergantung pada kondisi pasar. Perseroan akan memperhatikan kondisi terbaik untuk menerbitkan notes, dan melunasi sebagian atau keseluruhan atas notes 2026. 

Perseroan juga akan mempertimbangkan adanya potensi peningkatan atau penurunan suku bunga, dan kondisi ekonomi makro di masa mendatang. Surat utang 2026 masih memiliki jangka waktu sampai 2026. penerbitan surat utang untuk mendongkrak likuiditas, dan mendukung kebutuhan umum perusahaan. 

Refinancing, Cikarang Listrindo (POWR) Jajakan Surat Utang USD500 Juta

SMMT

Golden Eagle Energy Tbk.

Golden Eagle (SMMT) akan menggeber private placement 315 juta lembar. Pengeluaran saham baru itu, dibalut dengan nilai nominal Rp125. Penerbitan saham anyar tersebut, setara dengan 10 persen dari modal ditempatkan, dan disetor perusahaan. 

Aksi korporasi itu, dilakukan untuk memberi nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemegang saham publik. Nah, untuk melaksanakan kegiatan usaha, dan/atau entitas usaha, perseroan perlu melakukan penguatan struktur permodalan, dan meningkatkan posisi keuangan.

Perseroan berharap, pelaksanaan aksi tersebut akan mendapat alternatif sumber pendanaan untuk kepentingan bisnis/kegiatan usaha, dan/atau anak usaha. Dana hasil private placement akan digunakan untuk kepentingan sebagai berikut. 

Yaitu, 50 persen untuk pengembangan usaha melalui investasi yang diharap dapat memberi nilai tambah bagi perseroan ke depan. Kemudian, 50 persen hasil dana private placement untuk kebutuhan modal kerja, dan kegiatan umum usaha perseroan.

Izin Investor, Golden Eagle (SMMT) Private Placement 315 Juta Lembar