Daily News 23/12

December 23, 2024 No. 2720

BMRI

Bank Mandiri (Persero) Tbk

Bank Mandiri Tbk. (BMRI) membukukan laba bersih periode berjalan mencapai Rp 47,17 triliun sampai dengan November 2024. Kinerja keuangan jelang tutup buku tahun 2024 masih bergerak positif, di dongkrak kinerja kredit yang melesat dalam kisaran tinggi.

Berdasarkan laporan keuangan Bank Mandiri, sampai dengan November 2024 kredit yang diberikan tumbuh 22,69% year on year (yoy) menjadi Rp 1.283,44 triliun. Di saat sama, perkembangan kredit dari emiten bersandi BMRI itu bahkan naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan rata-rata industri perbankan yang tercatat tumbuh 10,79%.

Tren pertumbuhan kredit Bank Mandiri juga lebih baik dari yang ditunjukkan rata-rata perbankan dibandingkan bulan lalu. Jika rata-rata industri perbankan mencatat perlambatan kredit dari bulan sebelumnya atau pada Oktober 2024 yang sebesar 10,92% (yoy), maka kredit BMRI tumbuh menguat dari level 22,53% (yoy).

https://investor.id/market/384380/bank-mandiri-bmri-cetak-laba-rp-4717-triliun-jelang-tutup-tahun-2024

EXCL

XL Axiata Tbk.

XL Axiata Tbk. (EXCL) memproyeksikan terjadi peningkatan trafik sekitar 10%?20% selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 dibandingkan rata-rata trafik pada kondisi normal hari biasa. 

XL Axiata memproyeksikan kota-kota yang menjadi tujuan berlibur masyarakat, seperti Sumatra Utara, Jawa Tengah, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Bali dan Lombok akan mengalami lonjakan trafik.

EXCL memproyeksikan kenaikan trafik akan terjadi di area-area yang memiliki komunitas Nasrani cukup besar dan merayakan Natal, seperti di Sulawesi Utara, Sumatera Utara dan Nusa Tenggara Timur. 

https://investasi.kontan.co.id/news/xl-axiata-excl-proyeksikan-lonjakan-trafik-hingga-20-pada-nataru-20242025

LINK

Link Net Tbk.

Link Net Tbk. (LINK) menarik fasilitas pinjaman senilai Rp1,2 triliun. Itu terdiri dari perjanjian kredit sejumlah Rp1,1 triliun, dan perjanjian layanan pembayaran pembiayaan rantai pasokan Rp100 miliar. 

Perjanjian kredit meliputi fasilitas term loan sebesar Rp1 triliun berdurasi 5 tahun, dan fasilitas import invoice financing senilai Rp100 miliar berjangka 1 tahun. Selanjutnya, perjanjian layanan pembayaran pembiayaan rantai pasok merupakan supplier financing Rp100 miliar berdurasi satu tahun. 

Fasilitas kredit tersebut mengalir deras dari Bank UOB Indonesia. ”Di mana, teken transaksi antara perseroan dengan Bank UOB Indonesia telah dilakukan pada 18 Desember 2024,” tukas Rininta Agustina Widya Pratika, Corporate Secretary Link Net. 

https://emitennews.com/news/link-net-link-tarik-pinjaman-rp12-triliun-intip-tujuannya

SMMA

Sinarmas Multiartha Tbk.

Sinarmas Multiartha Tbk. (SMMA) telah memberikan pinjaman modal kerja kepada anak perusahaan yaitu PT. Sinar Mas Multifinance.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (20/12), Corporate Secretary SMMA Felix mengungkapkan bahwa pinjaman modal kerja tersebut dengan mekanisme perpetual loan dengan jumlah sebesar Rp 400 miliar.

Adapun transaksi pinjaman modal kerja itu dilakukan pada tanggal 19 Desember 2024.

https://keuangan.kontan.co.id/news/sinarmas-multiartha-tbk-smma-beri-pinjaman-rp-400-miliar-ke-sinar-mas-multifinance

ZINC

Kapuas Prima Coal Tbk.

Menjelang akhir tahun, Kapuas Prima Coal Tbk. (ZINC) masih dibayangi dengan kinerja keuangan yang menurun.

Emiten pertambangan mineral yang fokus pada eksplorasi dan pemurnian timbal dan seng (zinc) ini mencatatkan penurunan penjualan pada periode kuartal III-2024 sebesar 53,23% dengan nilai Rp 174,36 miliar dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang senilai Rp 372,79 miliar.

Adapun hingga akhir tahun Direktur Utama PT. Kapuas Prima Coal Harjanto Widjaja menyampaikan pihaknya memprediksi akan ada tambahan penjualan sebesar Rp 17 miliar, artinya pendapatan perseroan hingga akhir tahun bisa menyentuh angka Rp 191,36 miliar.

https://industri.kontan.co.id/news/kapuas-prima-coal-zinc-masih-menanti-stimulus-dari-kinerja-smelter