Daily News 13 January 2025

January 13, 2025 No. 2731

DSSA

Dian Swastatika Sentosa Tbk

Dian Swastatika Tbk. (DSSA) mengantongi dana taktis senilai Rp794,08 miliar. Dana itu didapat dari pengalihan 24,81 juta saham hasil buyback. Pelepasan saham treasuri tersebut terjadi dengan harga Rp32 ribu. 

Pengalihan saham hasil buyback tersebut telah dipatenkan pada 30 Agustus 2024. Di mana, periode pelaksanaan pengalihan saham treasuri berlaku sejak 1 Juli 2024 hingga episode 31 Desember 2024. 

Dengan demikian, saham hasil buyback belum dialihkan tersisa 1,51 miliar eksemplar. Maklum, pada 15 September 2023, perseroan menuntaskan buyback sebanyak 1,54 miliar saham senilai Rp7,39 triliun mengaccu harga setelah stocksplit Rp4.800.

https://emitennews.com/news/alihkan-2881-juta-saham-treasuri-dssa-raup-rp79408-miliar

HGII

Hero Global Investment Tbk.

Hero Global Investment Tbk. (HGII) menargetkan peningkatan pendapatan dan laba bersih hingga tiga kali lipat pada tahun 2025. Direktur Keuangan HGII, Hugo Feber Parluhutan Silalahi, dalam konferensi pers pasca-IPO, Kamis (9/1), menyebutkan bahwa perseroan mengincar pendapatan sebesar Rp545,8 miliar, dengan target laba mencapai Rp95 miliar.

“Pertumbuhan pendapatan dan laba di tahun ini kira-kira tiga kali lipat dari raihan tahun lalu. Sumbernya berasal dari kontribusi tiga proyek eksisting,” ujarnya.

Saat ini, HGII memiliki tiga proyek utama, yaitu PLTM Parmonangan-1 dengan kapasitas 9 MW dan PLTM Parmonangan-2 dengan kapasitas 10 MW, yang berlokasi di Desa Manalu Dolok, Kecamatan Parmonangan, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara. "Pembangkit energi terbarukan ini dioperasikan melalui perjanjian jual beli listrik dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN," tambahnya.

https://emitennews.com/news/hgii-targetkan-pendapatan-dan-laba-bersih-naik-tiga-kali-lipat-di-2025

INDY

Indika Energy Tbk

Indika Energy Tbk. (INDY) bakal memaksimalkan proyek emas Awak Mas Sulawesi Selatan. Proyek itu, dikebut melalui anak usaha perseroan yaitu Masmindo Dwi Area (MDA). Oleh sebeb itu, MDA bergerak cepat, dan taktis.

Itu ditunjukkan entitas Indika Energy tersebut dengan menunjuk Macmahon Holding Limited (Macmahon) sebagai kontraktor jasa pertambangan. Machmahon dipilih untuk proyek emas Awak Mas Sulawesi Selatan pada 9 Januari 2025.

Nilai disepakati untuk kontrak jasa pertambangan itu sebesar AUD463 juta alias setara Rp4,63 triliun dengan asumsi kurs Rp10 ribu per dolar Austrailia. Durasi kontrak sepanjang 7 tahun dengan opsi dapat diperpanjang untuk 5 tahun.

https://emitennews.com/news/indy-tunjuk-macmahon-garap-awak-mas-segini-nilai-kontraknya

MEDC

Medco Energi Internasional Tbk.

Medco Energi Tbk. (MEDC) menyedot anggaran senilai USD12,02 juta. Dana segar tersebut terserap untuk kegiatan eksplorasi. Ya, periode aktivitas eksplorasi sepanjang kuartal IV 2024. 

Sepanjang Oktober sampai Desember 2024, kegiatan eksplorasi menyasar sejumlah area. Yaitu, Rimau menyedot anggaran USD1,06 juta dengan metode pemboran sumur eksplorasi west kalabau-1. Hasilnya, rig move ke lokasi sumur.

Kemudian, West Bangkanai menghabiskan USD45,35 ribu dengan metode survei geofisika terpadu. Hasil eksplorasi berupa pengukuran lintasan resistivity, passive seismic dan ANT telah tuntas. Selanjutnya, menuntaskan pengukuran lintasan resistivity. 

https://emitennews.com/news/kuartal-iv-2024-medc-sedot-biaya-eksplorasi-usd1202-juta