Daily News 14 January 2025
-
ANTM
Aneka Tambang Tbk.
-
Aneka Tambang Tbk. (ANTM) memborong lahan Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE). Itu menandai langkah strategis perseroan dalam mendukung hilirisasi industri mineral nasional, khususnya pada pembangunan pabrik pengolahan logam mulia (Smelter), sekaligus memanfaatkan infrastruktur terintegrasi milik JIIPE, sebagai Obyek Vital Nasional (Obvitnas).
”Status JIIPE sebagai Obvitnas memberi tingkat keamanan luar biasa untuk mendukung proses operasional kami. Mulai pengolahan bahan baku hingga distribusi. Itu menjadi salah satu pertimbangan utama kami dalam memilih lokasi ini," tutur I Dewa Wirantaya, Direktur Pengembangan Usaha Antam.
Dewa menyebut, pemilihan JIIPE sebagai lokasi pengembangan bisnis dengan pertimbangan strategis, kedekatan dengan bahan baku, dan jaminan keamanan tinggi. Kehadiran smelter Freeport Indonesia (FPI) di JIIPE juga memberikan keuntungan tambahan bagi Antam.
https://emitennews.com/news/borong-lahan-antm-kebut-pembangunan-smelter-kek-gresik
-
GJTL
Gajah Tunggal Tbk
-
Gajah Tunggal Tbk. (GJTL) telah mencairkan fasilitas senilai Rp4,4 triliun. Fasilitas tersebut meliputi 2 tranche dengan tenor masing-masing selama 8, dan 9 tahun. Transaksi tersebut telah dilakukan pada 10 Januari 2025.
Fasilitas tersebut diperoleh dari sindikasi bank terdiri dari Bank Central Asia Tbk. (BBCA), Bank Digital BCA, Bank Permata Tbk. (BNLI), Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA), Bank KEB Hana Indonesia, dan Bank Oke Indonesia Rp4,4 triliun. Itu, berdasar perjanjian kredit sindikasi pada 14 November 2024.
Di mana, BCA juga berperan sebagai original mandated lead arranger, bookrunner, agen fasilitas, dan agen jaminan dari para bank pemberi biayai. Kemudian, tranche 2 dari fasilitas sejumlah Rp2,8 triliun, sudah digunakan melunasi lebih awal seluruh jumlah terutang berdasar senior secured notes terbit pada 23 Juni 2021.
Di mana, Deutsche Bank Hongkong sebagai wali amanat, sejumlah pokok USD175 juta, akan jatuh tempo pada 2026. Pelunasan lebih awal atas senior secured notes dijadwalkan pada 16 Januari 2025.
https://emitennews.com/news/lunasi-utang-gjtl-cairkan-fasilitas-rp44-triliun
-
LABA
Green Power Group Tbk.
-
Produsen baja, Green Power Group Tbk. (LABA) menyampaikan bahwa pada Jumat, 10 Januari 2025, An Shaohong selaku Direktur Perseroan telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan PT. ZTE Indonesia.
An Shaohong menuturkan, MoU ini merupakan tahap awal untuk memfasilitasi kerangka kerja sama dan untuk membahas persyaratan komersial tertentu serta mencerminkan rencana umum keterlibatan Para Pihak. MoU ini bertujuan untuk mengeksplorasi kerja sama Energi Baru Terbarukan - Fotovoltaik.
Pada kesempatan tersebut Para Pihak telah menyepakati hal-hal pokok yang akan dijalankan, diantaranya Bidang Kerja Sama, yakni Proyek Fotovoltaik di Administrativa Especial de Oecusse Ambeno (RAEOA) - Timor Leste.
"Kerja sama ini nantiya ditujukan dalam pengembangan bersama fasilitas pembangkit listrik tenaga surya photovoltaic (PV). Penandatanganan MoU dengan PT. ZTE Indonesia ini sekaligus menjadi langkah nyata Perseroan dalam menindaklanjuti MoU yang sebelumnya telah ditandatangani Perseroan dengan Presidente da Regiao Administrativa Especial de Oecusse Ambeno (RAEOA) mengenai Penandatangan Nota Kesepahaman Jual-Beli Listrik," katanya.
https://emitennews.com/news/green-power-laba-gandeng-zte-garap-proyek-plts-fotovoltaik#google_vignette
-
PIPA
Multi Makmur Lemindo Tbk.
-
Multi Makmur Lemindo Tbk. (PIPA) menyampaikan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum perdana saham (IPO) per 31 Desember 2024. Emiten manufaktur material bahan bangunan dari plastik berbahan dasar PVC dan perdagangan serta distribusinya melalui Entitas Anak itu, telah merealisasikan dana IPO untuk Pembangunan Fasilitas Pabrik Baru, dan pembayaran pokok utang.
Dalam keterangan tertulisnya Senin (13/1/2025), Direktur PIPA, Imanuel Kevin Mayola menyebutkan bahwa Perseroan memperoleh hasil IPO sebesar Rp97,12 miliar. Setelah memperhitungkan biaya sebesar Rp3,1 miliar, dengan demikian maka PIPA mendapatkan hasil bersih IPO sebesar Rp93,75 miliar.
Data yang ada mengungkapkan, PIPA merealisasikan dana IPO sebesar Rp13,17 miliar untuk Pembangunan Fasilitas Pabrik Baru dan Rp39,7 miliar untuk Pembelian Mesin dan Fasilitas Produksi. Selanjutnya sebesar Rp3 miliar untuk pembayaran pokok utang. Lainnya, Rp27,82 miliar untuk modal kerja.
Dengan demikian PIPA sudah merealisasikan dana IPO sebesar Rp83,75 miliar. Saat ini, perseroan masih menyimpan sisa dana IPO sebesar Rp10 miliar di Bank OCBC dengan bunga sebesar 2,5%.
https://emitennews.com/news/multi-makmur-lemindo-pipa-gunakan-dana-ipo-untuk-bangun-pabrik